Felix Baumgartner atlet skydive ekstrim pecahkan beberapa rekor
sekaligus. Dari ketinggian 39 km di lapisan Stratosfer ia terjun bebas
dan sukses melebihi kecepatan suara.
Baumgartner menjadi orang pertama yang menaiki balon udara hingga
mencapai ketinggian 39 km dari permukaan bumi. Ia juga menjadi atlet
skydiver pertama yang terjun bebas dari ketinggian lapisan stratosfer
itu.
Atlet asal Austria itu, juga menjadi orang pertama yang berhasil terjun bebas dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, atau berarti menembus tembok suara. Alat pengukur akurat menunjukkan, 40 detik setelah terjun dari ketinggian 39 km, Baumgartner mencapai kecepatan 1342 km per jam. Kecepatan ini setara dengan 1,24 kali kecepatan suara.
Alat pengukur juga menunjukkan, atlet olahraga ekstrim berusia 43 tahun itu meluncur terjun bebas hingga hampir 37 km, sebelum ia membuka parasutnya dan mendarat kembali di Roswell di kawasan gurun negara bagian New Mexico AS Minggu (14/10) waktu setempat.
Dalam konferensi pers seusai mendarat kembali ke Bumi, Baumgartner menyebutkan :" Saya lega, seolah 20 ton beban lepas dari pundak. Kadang kita harus terbang tinggi, untuk menyadari betapa kecilnya kita sebenarnya".
Persiapan 5 tahun
Untuk meraih sukses memecahkan rekor ekstrim itu, Felix Baumgartner dan timnya mempersiapkan misinya dengan teliti selama 5 tahun. Sekitar 50 juta Euro diperlukan bagi suksesnya.
Yang juga menarik, salah satu pemandu utama misi pemecahan rekor itu, adalah pemegang rekor lama Joe Kittinger (84), yang terjun bebas dari ketinggian 33 km pada tahun 1960. Kittinger mampu mempertahankan rekornya selama lebih 50 tahun.
Aksi pemecahan rekor dunia terun bebas ekstrim dari lapisan stratofer itu beberapa kali ditangguhkan, akibat cuaca buruk yang bisa membahayakan keselamatan. Ketinggian pada saat terjun bebas, juga melebihi target semula yang ditetapkan 36 km dari permukaan bumi.
http://www.dw.de/rekor-terjun-bebas-dari-stratosfer/a-16306256
Atlet asal Austria itu, juga menjadi orang pertama yang berhasil terjun bebas dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, atau berarti menembus tembok suara. Alat pengukur akurat menunjukkan, 40 detik setelah terjun dari ketinggian 39 km, Baumgartner mencapai kecepatan 1342 km per jam. Kecepatan ini setara dengan 1,24 kali kecepatan suara.
Alat pengukur juga menunjukkan, atlet olahraga ekstrim berusia 43 tahun itu meluncur terjun bebas hingga hampir 37 km, sebelum ia membuka parasutnya dan mendarat kembali di Roswell di kawasan gurun negara bagian New Mexico AS Minggu (14/10) waktu setempat.
Dalam konferensi pers seusai mendarat kembali ke Bumi, Baumgartner menyebutkan :" Saya lega, seolah 20 ton beban lepas dari pundak. Kadang kita harus terbang tinggi, untuk menyadari betapa kecilnya kita sebenarnya".
Persiapan 5 tahun
Untuk meraih sukses memecahkan rekor ekstrim itu, Felix Baumgartner dan timnya mempersiapkan misinya dengan teliti selama 5 tahun. Sekitar 50 juta Euro diperlukan bagi suksesnya.
Yang juga menarik, salah satu pemandu utama misi pemecahan rekor itu, adalah pemegang rekor lama Joe Kittinger (84), yang terjun bebas dari ketinggian 33 km pada tahun 1960. Kittinger mampu mempertahankan rekornya selama lebih 50 tahun.
Aksi pemecahan rekor dunia terun bebas ekstrim dari lapisan stratofer itu beberapa kali ditangguhkan, akibat cuaca buruk yang bisa membahayakan keselamatan. Ketinggian pada saat terjun bebas, juga melebihi target semula yang ditetapkan 36 km dari permukaan bumi.
http://www.dw.de/rekor-terjun-bebas-dari-stratosfer/a-16306256
Tidak ada komentar:
Posting Komentar